Ekspor
Ekspor adalah Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain. Tidak semua barang boleh di ekspor, beberapa barang yang dilarang diekspor diantaranya adalah
- Ikan dalam keadaan hidup : Ikan dan anak ikan Arwana jenis Sclerophages Formosus, Benih ikan Sidat (Anguila SPP) dibawah ukuran 5 mm, Ikan hias air tawar jenis Botia macracanthus ukuran 15 cm keatas, Udang galah air tawar dibawah ukuran 8 cm, Induk dan calon induk Udang Penaeidae, Karet bongkah;
- Barang kuno yang bernilai kebudayaan (benda cagar budaya);
- Binatang liar dan tumbuhan alam yang dilindungi yang termasuk dalam Appendix 1 dan 3 CITES;
- Bahan-bahan remiling : Slabs, Lumps, Scraps, Karet Tanah, Unsmoked Shets, Blanked sheets, Smoked lebih rendah dari kualitas IV, Remilled 4, Cutting C, Blanked D. off, Kulit mentah, pickled dan wet blue dari binatang melata (kecuali kulit buaya dalam benuk wet blue).2. Aneka Cara Ekspor
Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri. Sesuai dengan perturan devisa yang berlaku maka hasil devisa yang di peroleh dari ekspor ini dapat di jual kepada Bank Indonesia, sedangkan eksportir menerima pemabayaran dalam mata uang rupiah sesuai dengan penatapan nilai kurs valuta asing yang ditentukan dalam bursa valuta, atau juga dapat dipakai sendiri oleh eksportir.
II. Barter
Barter adalah pengiriman barang-barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung dengan barang, tidak menerima pembayaran di dalam mata uang rupiah. Kalau kiata mempelajari sejarah masyarakat primitif ataupun masyarkat suku terasing, maka kebanyakan cara yang mereka tempuh dalam memenuhi kebutuhannya adalah dengan cara “tukar menukar” apa yang dipunyai (diproduksinya) dengan barang apa yang di miliki tetangganya.
III. Konsinyasi (Consignment)
Adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk di jual sedangkan hasil penjualannya diperlakukan sama dengan hasil ekspor biasa. Jadi, dalam hal ini barang di kirim ke luar negeri bukan untuk ditukarkan dengan barang lain seperti dalam hal barter, dan juga bukan untuk memenuhi suatu transaksi yang sebelumnya sudah dilakukan eperti dalam hal ekspor biasa. Tegasnya di dalam pengiriman barang sebagai barang konsinyasi belum ada pembeli yang tertentu diluar negeri.
IV. Package-Deal
Dalam rangka memperluas pasaran hasil bumi Indonesia terutama dengan negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian perdagangan (trade agreement) dengan salah satu negara pada perjanjian ditetapkan sejumlah barang tertentu akan diekspor ke negara itu dan sebaliknya dan dari negara itu akan diimpor sejumlah jenis barang yang dihasilkan dari negara tersebut dan yang kiranya kita butuhkan. Pada prinsipnya semacam barter, namun terdiri dari aneka komoditi.
V. Penyelundupan (smuggling)
Di negara manapun hampir selalu ada, baik perorangan maupun badan-badan usaha yang hanya memikirkan kepentingan dan keuntungan diri sendiri tanpa mengindahkan peraturan yang berlaku. Ada saja dalam perdagangan luar negeri golongan yang berusaha lolos dari peraturan pemerintah yang dianggapnya merugikan kepentingannya.
- Tabel ekspor Indonesia
No |
Nama Negara |
Barang Ekspor |
1 |
Inggris |
Tembakau, karet, kelapa sawit, teh, kopi |
2 |
Belanda |
Kopra, kopi, rempah-rempah, dan hasil perkebunan |
3 |
Belgia dan Luxemburg |
Karet, kopi, tembakau, udang, lada putih, kayu gergajian, benang tenun, pakaian jadi, kayu lapis |
4 |
Jepang |
Minyak bumi, biji logam, alumunium, kayu, bahan makanan |
5 |
Amerika |
Minyak bumi dan elpiji |
6 |
Perancis |
Bahan baku, industri parfum, karet, kelapa sawit |
7 |
Jerman |
Karet, tembaga, timah, minyak bumi |
8 |
Thailand |
Ikan segar dan beku, pupuk urea, besi baja, pakaian jadi, semen, batu bara, kertas, kayu lapis, tembakau, besi |
9 |
Singapura |
Minyak mentah, karet alam, timah, kayu lapis, kosmetik, kertas, alat telkom, alat tulis |
10 |
Brunei Darussalam |
Semen dan barang bangunan, pakaian jadi, mineral hasil olahan, tepung, rokok |
11 |
Australia |
Batu bara, pupuk urea, minyak mentah, sepatu, kayu lapis, teh, |
12 |
Malaysia |
Batubara, pupuk urea, minyak mentah, tembakau |
13 |
Selandia Baru |
Kopi, pakaian jadi, minyak mentah, sepatu, kayu lapis, teh |
14 |
Saudi Arabia |
Kayu lapis, teh |
15 |
RRC |
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga |
16 |
Mesir |
Teh, kayu lapis, semen, kopi, timah, tembaga |
17 |
Madagaskar |
Kayu, teh, kopi, karet, kertas |
18 |
Afrika Selatan |
Barang logam, bahan makanan, bahan tekstil, pakaian jadi, |
19 |
India |
Mesin, bahan makanan, tkstil, pakaian jadi, alkohol, minyak bumi |
20 |
Philipina |
Minyak bumi, bahan pupuk, semen |
Teori keuntungan komparatif
Alasan negara melakukan perdagangan internasional didasari oleh teori Keuntungan Komparatif (comparative advantage) yang dikembangkan oleh David Ricardo, Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah.Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Impor
Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain.
- Tabel Impor
No |
Nama Negara |
Impor |
|
Barang |
Jasa |
||
1 |
Belanda |
mesin-mesin, alat elektronika, pesawat |
1) Jasa tenaga ahli dalam bidang penelitian dan pegembangan wilayag Indonesia 2) Jasa konsultan Pengiriman konsultan dalam berbagai bidang ke Indonesia. 3) Jasa pendidikan Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di negeri Belanda. 4) Jasa transportasi Untuk mengirim barang-barang ekspor menggunakan jasa angkutan/udara, laut ke Indonesia. 5) Jasa modal Penanaman modal asing pemberian pinjaman dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia. |
2 |
Inggris |
hasil industri, mobil, mesinmesin, alat-alat listrik, tekstil |
1) Jasa tenaga Jasa instruktur bagi Indonesia. 2) Jasa modal Pemberian bantuan bagi pembangunan di Indonesia, penanaman modal. 3) Jasa pendidikan Banyak mahasiswa dan pelajar Indonesia ke Inggris. 4) Jasa komunikasi RRI dan TVRI mempunyai siaran dalam bahasa Inggris.
|
3 |
Perancis |
bahan kosmetik, mobil, mesin-mesin, bahan pakaian dan hasil mode.
|
1) Jasa konsultan. 2) Jasa transportasi. 3) Jasa tenaga ahli dalam berbagai macam penelitian. 4) Jasa pendidikan.
|
4 |
Belgia dan Luxemburg
|
pupuk dan mesin-mesin khusus untuk industri
|
1) Jasa modal (bersama dengan negara Benelux, Belgia, Nederland, dan Luxemburg memberikan pinjaman modal). 2) Jasa tenaga ahli. 3) Jasa transportasi.
|
5 |
Jerman
|
barang-barang elektronik, mobil, mesin-mesin dan hasil produksi industri kimia (obat, pupuk, dan insektisida) |
1) Jasa tenaga ahli dalam bidang penelitian di LIPI, BATAN, dan LAPAN. – LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) – BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional) – LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) 2) Jasa Modal: Pemberian pinjaman modal dalam pendirian IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) di Bandung dan Krkatau Steel. 3) Jasa pendidikan. 4) Jasa transportasi.
|
6 |
Singapura |
hasil minyak bumi, plastik, makanan hewan, alat perkapalan, alkohol, dan besi baja
|
1) Jasa modal pemberian bantuan dalam membangun kawasan industri di Batam. 2) Jasa transportasi. 3) Jasa tenaga ahli |
7 |
Saudi Arabia |
Minyak mentah |
1) Pendidikan. 2) Jasa modal. 3) Jasa transportasi.
|
8 |
Jepang |
mesin-mesin mobil, sepeda motor, alat-alat berat, peralatan kereta api, kapal, bahan-bahan kimia, tekstil, alat-alat elektronik, produk-produk logam
|
1) Jasa modal. 2) Jasa transportasi. 3) Jasa tenaga ahli. 4) Jasa pendidikan.
|
9 |
Australia |
wol, gandum, mentega, susu, keju, alat elektronik, daging
|
1) Jasa modal. 2) Jasa tenaga ahli dalam bidang energi dan sumber daya mineral. 3) Jasa angkutan. 4) Jasa pendidikan.
|
10 |
Amerika |
gandum, kedelai, minuman, barangbarang elektronik, dan barang-barang konsumsi lainnya
|
1) Jasa konsultan. 2) Jasa komunikasi (satelit). 3) Jasa modal. 4) Jasa transportasi.
|
Alasan
Beberapa hal yang menyebabkan suatu negara melakukan kegiatan ekspor dan impor antara lain :
– Perbedaan iklim
– Perbedaan atau perkembangan IPTEK
– Perbedaan SDA/SDM
– Perbedaan selera masyarakat dan permintaan
Sebagai contoh, orang Australia lebih senang makan ikan daripada daging sapi. Sedangkan orang Indonesia lebih senang makan daging sapi. Jadi, akan lebih menguntungkan jika Indonesia mengekspor ikan ke Australia dan mengimpor daging sapi dari Australia. Sebaliknya, dari Australia lebih baik mengekspor daging sapi dan mengimpor ikan dari Indonesia.
– Perbedaan sosial dan kebudayaan
Latar belakang budaya Indonesia khususnya di bidang kerajinan ukiran atau batik menjadi daya tarik bangsa lain untuk membeli ukiran/batik dari Indonesia.
– Perbedaan biaya produksi
Ekspor impor bisa terjadi karena suatu negara mampu memproduksi barang dengan biaya produksi lebih rendah dari negara lainnya. Suatu negara akan memperoleh keuntungan apabila memproduksi dan mengekspor barang tertentu yang biaya produksinya lebih rendah dari negara lain.
Sumber:
- Agung, Leo dan Sutoyo, 2009, IPS 6 : untuk SD / MI Kelas 6, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 159 – 163.
- Agung, Leo dan Sutoyo, 2009, IPS 6 : untuk SD / MI Kelas 6, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 163 – 166.
- http://yasinta.net/perdagangan-internasional-dan-keuntungan-komparatif-international-trade-and-comparative-advantage/
- www. Wikipedia.com
- Buku revolusi belajar “KODING” Ganesha Operation kelas 9 SMP semester 1
Keep smile 🙂
“Anyone who has never has a mistake never tried anything new”-Albert Einstein-